Tata cara Wudlunya orang yang haid dan junub
di kesempatan ini kami akan mengulas sedikit seputar masalah wudhunya orang yang haid dan junub
di dalam kitab tausyeh Ibnu qosim hal. 45.cetakan DKI karya Syekh Nawawi Al bantani di terangkan seputar masalah wudlu nya Muhdits
Di dalam praktek nya ketika seorang memiliki hadas besar seperti haid / junub di perbolehkan untuk berwudlu
Namun bagaimanakah praktek niat dan wudlu nya? ?
Mari simak penjelasan berikut
Bagi muhdits ( org yg haid / junub) jika wudlunya tidak dalam rangka mengejar kesunahan mandi maka niat dan prakteknya sama seperti pada umumnya
Dengan niat :
نويت الوضوء لرفع الحدث الاصغر فرضا لله تعالى
Nawaitul wudua li rof'il hadasil ashghori fardhol lillahi taala . .
Sedangkan jika dalam rangka mengejar kesunahan mandi karna sebelum mandi di sunahkan berwudlu terlebih dahulu maka niatnya di perinci:
Jika sebelum wudlu mempunyai hadas kecil maka niatnya sama seperti di atas
نويت الوضوء لرفع الحدث الاصغر فرضا لله تعالى
Nawaitul wudu'a li rof'il hadasil ashghori fardhol lillahi taala . .
Sedangkan jika memiliki hadas kecil maka niatnya adalah sebagai berikut :
نويت الوضوء لسنة الغسل لله تعالى
Nawaitul wudlu'a lusunnatil ghusli lillahi taala
نويت الوضوء المسنون للغسل لله تعالى
Nawaitul wudlu'al masnuna lilghusli lillahi taala
نويت الطهارة لسنة الغسل لله تعالى
Nawaitut thoharota lisunnatil ghusli lillahi taala
نويت اداء الطهارة لسنة الغسل لله تعالى
Nawaitu ada'at thoharoti lisunati ghusli lillahi taala
Kesimpulan : untuk praktek wudlu tidak ada perbedaan sama sekali antara muhdits dan bukan sementara masalah niat terdapat perbedaan lafadz sesuai keadaan seperti di atas
- Baca juga peristiwa kelamnya umat islam di bulan muharram
- Baca juga sejarah penetapan kalender hijriyah
Share: